LAMPUNG TIMUR (CHANNEL LAMPUNG)- Kasus dugaan asusila yang melibatkan oknum anggota DPRD Lampung Timur (Lamtim) Provinsi Lampung dari Partai Nasdem (BS) terus berlanjut.
Perlahan namun pasti, kasus yang menghebohkan warga Gunung Agung, Sekampung Udik, lantaran BS sempat digerebek masyarakat ini mulai terkuak.
Terbaru, Badan Kehormatan Dewan (BKD) Lamtim, memanggil lima orang saksi untuk dimintai keterangan terkait kasus asusila yang secara resmi dilaporkan masyarakat ke BKD DPRD Lamtim.
Salah satu warga Desa Gunung Agung, Sekampung Udik, Sofi yang diminta keterangan menjelaskan, jika dirinya dimintai keterangan oleh BKD DPRD Lamtim terkait dugaan perselingkuhan antara oknum anggota Dewan Lamtim dari Partai Nasdem BS dengan salah satu perempuan beristri.
“Ya benar saya baru diminta keterangan bersama lima orang saksi terkait dugaan perselingkuhan oknum anggota dewan Lampung Timur dari Partai Nasdem,” jelas Sofi, usai diminta keterangan di kantor DPRD Lamtim, Jumat (7/2/2025).
Sofi juga mengurai jika BKD DPRD Lamtim mempertanyakan seputar kronologis kejadian.
“Pertanyaannya seputar kapan kejadianya, berapa jam bertamu,” ungkapnya.
Di kesempatan itu, Sofi berharap agar kasus dugaan perselingkuhan ini segera dapat diproses.
“Harapanya segera cepat diproses,” ujarnya, seraya ditambahkan warga lainya “Berharap ketum Partai Nasdem untuk menindak oknum anggota dewan,” tandasnya.
Terkait pemeriksaan saksi ini, Ketua BKD DPRD Lamtim Samsudin, belum berhasil dikonfirmasi. Saat dihubungi via telepon tidak menjawab.
Untuk diketahui, kasus yang menjerat BS ini berawal dari pada akhir tahun 2024, sejumlah warga Desa Gunung Agung, Sekampung Udik, Lampung Timur, melakukan penggerebekan terhadap BS di rumah seorang wanita bersuami yang tertutup rapat di siang bolong hingga membuat geger seisi desa.
Atas perbuatan BS, melalui Mabesbara warga melaporkan kejadian itu ke DPP Partai Nasdem, Mahkamah Partai Nasdem, DPW Partai Nasdem Provinsi Lampung dan DPD Partai Nasdem Lampunmg Timur, termasuk ke Badan Kehormatan DPRD Lampung Timur. (JJ).
